Jumat, 16 Desember 2011

perencanaan 

perencanaan adalah proses mendefinisikan tujuan organisasi, membuat strategi untuk mencapai tujuan itu, dan mengembangkan rencana aktivitas kerja organisasi. Perencanaan merupakan proses terpenting dari semua fungsi manajemen karena tanpa perencanaan fungsi-fungsi lain—pengorganisasian, pengarahan, dan pengontrolan—tak akan dapat berjalan.
Rencana dapat berupa rencana informal atau rencana formal. Rencana informal adalah rencana yang tidak tertulis dan bukan merupakan tujuan bersama anggota suatu organisasi. Sedangkan rencana formal adalah rencana tertulis yang harus dilaksanakan suatu organisasi dalam jangka waktu tertentu. Rencana formal merupakan rencana bersama anggota korporasi, artinya, setiap anggota harus mengetahui dan menjalankan rencana itu. Rencana formal dibuat untuk mengurangi ambiguitas dan menciptakan kesepahaman tentang apa yang harus dilakukan.


Tujuan perencanaan

 

stephen robbins dan mary coulter mengemukakan banyak tujuan perencanaan. Tujuan pertama adalah untuk memberikan pengarahan baik untuk manajer maupun karyawan nonmanajerial. Dengan rencana, karyawan dapat mengetahui apa yang harus mereka capai, dengan siapa mereka harus bekerja sama, dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan organisasi. Tanpa rencana, departemen dan individual mungkin akan bekerja sendiri-sendiri secara serampangan, sehingga kerja organisasi kurang efesien.
Tujuan kedua adalah untuk mengurangi ketidakpastian. Ketika seorang manajer membuat rencana, ia dipaksa untuk melihat jauh ke depan, meramalkan perubahan, memperkirakan efek dari perubahan tersebut, dan menyusun rencana untuk menghadapinya.
Tujuan ketiga adalah untuk meminimalisir pemborosan. Dengan kerja yang terarah dan terencana, karyawan dapat bekerja lebih efesien dan mengurangi pemborosan. Selain itu, dengan rencana, seorang manajer juga dapat mengidentifikasi dan menghapus hal-hal yang dapat menimbulkan inefesiensi dalam perusahaan.
Tujuan yang terakhir adalah untuk menetapkan tujuan dan standar yang digunakan dalam fungsi selanjutnya, yaitu proses pengontrolan dan pengevalusasian. Proses pengevaluasian atau evaluating adalah proses membandingkan rencana dengan kenyataan yang ada. Tanpa adanya rencana, manajer tidak akan dapat menilai kinerja perusahaan.
Selain keempat hal tersebut, sebagian besar studi menunjukan adanya hubungan antara perencanaan dengan kinerja perusahaan.

Elemen perencanaan

 

Perencanaan terdiri dari dua elemen penting, yaitu sasaran (goals) dan rencana itu sendiri (plan).

Sasaran

Sasaran adalah hal yang ingin dicapai oleh individu, grup, atau seluruh organisasi. Sasaran sering pula disebut tujuan. Sasaran memandu manajemen membuat keputusan dan membuat kriteria untuk mengukur suatu pekerjaan.
Sasaran dapat dibagi menjadi dua kelompok, yaitu sasaran yang dinyatakan (stated goals) dan sasaran riil. Stated goals adalah sasaran yang dinyatakan organisasi kepada masyarakat luas. Sasaran seperti ini dapat dilihat di piagam perusahaan, laporan tahunan, pengumuman humas, atau pernyataan publik yang dibuat oleh manajemen. Seringkali stated goals ini bertentangan dengan kenyataan yang ada dan dibuat hanya untuk memenuhi tuntutan stakeholder perusahaan. Sedangkan sasaran riil adalah sasaran yang benar-benar dinginkan oleh perusahaan. Sasaran riil hanya dapat diketahui dari tindakan-tindakan organisasi beserta anggotanya.

Ada dua pendekatan utama yang dapat digunakan organisasi untuk mencapai sasarannya. Pendekatan pertama disebut pendekatan tradisional. Pada pendekatan ini, manajer puncak memberikan sasaran-sasaran umum, yang kemudian diturunkan oleh bawahannya menjadi sub-tujuan (subgoals) yang lebih terperinci. Bawahannya itu kemudian menurunkannya lagi kepada anak buahnya, dan terus hingga mencapai tingkat paling bawah. Pendekatan ini mengasumsikan bahwa manajer puncak adalah orang yang tahu segalanya karena mereka telah melihat gambaran besar perusahaan. Kesulitan utama terjadi pada proses penerjemahan sasaran atasan oleh bawahan. Seringkali, atasan memberikan sasaran yang cakupannya terlalu luas seperti "tingkatkan kinerja," "naikkan profit," atau "kembangkan perusahaan," sehingga bawahan kesulitan menerjemahkan sasaran ini dan akhirnya salah mengintepretasi maksud sasaran itu (lihat gambar).
Pendekatan kedua disebut dengan management by objective atau
M. Pada pendekatan ini, sasaran dan tujuan organisasi tidak ditentukan oleh manajer puncak saja, tetapi juga oleh karyawan. Manajer dan karyawan bersama-sama membuat sasaran-sasaran yang ingin mereka capai. Dengan begini, karyawan akan merasa dihargai sehingga produktivitas mereka akan meningkat. Namun ada beberapa kelemahan dalam pendekatan MBO. Pertama, negosiasi dan pembuatan keputusan dalam pendekatan MBO membutuhkan banyak waktu, sehingga kurang cocok bila diterapkan pada lingkungan bisnis yang sangat dinamis. Kedua, adanya kecenderungan karyawan untuk bekerja memenuhi sasarannya tanpa memedulikan rekan sekerjanya, sehingga kerjasama tim berkurang. Ada juga yang bilang MBO hanyalan sekedar formalitas belaka, pada akhirnya yang menentukan sasaran hanyalah manajemen puncak sendiri.

Rencana


Rencana atau plan adalah dokumen yang digunakan sebagai skema untuk mencapai tujuan. Rencana biasanya mencakup alokasi sumber daya, jadwa, dan tindakan-tindakan penting lainnya. Rencana dibagi berdasarkan cakupan, jangka waktu, kekhususan, dan frekuensi penggunaannya. Berdasarkan cakupannya, rencana dapat dibagi menjadi rencana strategis dan rencana operasional. Rencana strategis adalah rencana umum yang berlaku di seluruh lapisan organisasi sedangkan rencana operasional adalah rencana yang mengatur kegiatan sehari-hari anggota organisasi.
Berdasarkan jangka waktunya, rencana dapat dibagi menjadi rencana jangka panjang dan rencana jangka pendek. Rencana jangka panjang umumnya didefinisikan sebagai rencana dengan jangka waktu tiga tahun, rencana jangka pendek adalah rencana yang memiliki jangka waktu satu tahun. Sementara rencana yang berada di antara keduanya dikatakan memiliki intermediate time frame.
Menurut kekhususannya, rencana dibagi menjadi rencana direksional dan rencana spesifik. Rencana direksional adalah rencana yang hanya memberikan guidelines secara umum, tidak mendetail. Misalnya seorang manajer menyuruh karyawannya untuk "meningkatkan profit 15%." Manajer tidak memberi tahu apa yang harus dilakukan untuk mencapai 15% itu. Rencana seperti ini sangat fleksibel, namun tingkat ambiguitasnya tinggi. Sedangkan rencana spesifik adalah rencana yang secara detail menentukan cara-cara yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan. Selain menyuruh karyawan untuk "meningkatkan profit 15%," ia juga memberikan perintah mendetail, misalnya dengan memperluas pasar, mengurangi biaya, dan lain-lain.
Terakhir, rencana dibagi berdasarkan frekuensi penggunannya, yaitu single use atau standing. Single-use plans adalah rencana yang didesain untuk dilaksanakan satu kali saja. Contohnya adalah "membangun 6 buah pabrik di china atau "mencapai penjualan 1.000.000 unit pada tahun 2006." Sedangkan standing plans adalah rencana yang berjalan selama perusahaan tersebut berdiri, yang termasuk di dalamnya adalah prosedur, peraturan, kebijakan, dan lain-lain.

Kamis, 15 Desember 2011


PENGARAHAN
Member perintah

Member perintah adalah fungsi atau tugas yang keempat dari pimpinan.bila rencana pekerjaan sudah tersusun,struktur organisasi sudah ditetapkan dan posi – posi atau jabatan – jabatan dalam stuktur organisasi atau dalam perusahan – perusahaan sudah diisi, berkewajibanlah pimpinan untuk menggerakan bawahan,memutar roda mesin perusahaan dan mengkoordinir,agar apa yang menjadi tujuan perusahaan dapat direalisir.
Sudah dimaklumi bahwa pimpinan itu adalah orang yang menghasilkan sesuatu melalui bawahannya. Bawahanya hanya menghasilkan sesuatu yang diinginkan atasannya,bila atasan itu memerintah bawahan tersebut untuk berbuat atau tidak berbuat.

Tujuan pemberian perintah 

Tujuan utama dalam pemberian perintah oleh atasan kepada bawahan adalah untuk mengkoordinir kegiatan bawahan,agar kegiatan masinfg – masing bawahan yang beraneka ragam macam itu terkoordinir kepada suatu arah yaitu kepada tujuan perusahaan.

Defenisi perintah 

Perintah adalah suatu intruksi resmi dari seseorang atasan kepada bawahan untuk mengerjakan atau tidak mengerjakan /melakukan sesuatu,guna merealisasi tujuan kepada realisasi tujuan perusahaan.

Unsur – unsur perintah
1.    Instruksi resmi
2.    Dari atasan kepada bawahan
3.    Mengerjakan atau tidak mengerjakan sesuatu hal
4.    Realisasi tujuan perusahaan
Jenis – jenis perintah
1.    Perintah lisan
2.    Perintah tertulis

Prisip – prinsip perintah
a.    Perintah harus jelas
b.    Perintah diberi satu persatu
c.    Perintah harus positif
d.    Perintah harus diberikan kepada orang yang tepat
e.    Perintah harus erat dendan motivasi
f.     Perintah satu aspek berkomunikasi





Tips  agar semangatmu tetap terjaga

1.    Pada saat sebelum tidur ,sempatkanlah waktu 5 menit saja untuk menulis kata – kata yang  membuatmu semangat,misalya seperti tujuan hidupmu ,langkah – untuk maju ,dll.dan tulis di buku yang sering kamu bawa dan sering kamu buka.
2.    Nah,keesokan harinya sebelum melakukan aktifitas atau dalam keadaan kurang bersemangat/bĂȘte,bukalah catatanmu itu.
3.    InsyaALLOH,yabg tadinya kamu kurang semangat ,semangat kamu akan bangkit kembali.
4.    Dan bersemangatlah untuk memulai lagi aktifitasmu,untuk menggapai semua tujuan hidup.

Keep spirit!!!!!



Puisi

NIAT YANG TERBAIK

Setiap hari ku
Langkahkan kaki
Dengan niat yang terbaik
Untuk menuntut ilmu
Yang ku dapat dari guruku
Sedikit demi sedikit namun ku mengerti
Kelak dengan ilmu yang ku dapat ini
Ku ingin membaginya
Dengan saudara – saudara ku
Yang tak sempat mengenyam pendidikan ini
Agar islam dan Indonesia ku bangkit kembali

Kamis, 08 Desember 2011


PENGAWASAN
A.   Arti dan tujuan pengawasan
Tak dapat disangkal bahwa masing – masing fungsi pimpinan berhubungan erat satu sama lain.hal ini akan lebih jelas, bila kita ingat bahwa sesungguhnya sesungguhnya fungsi pimpinan yang lima inti ,yakni :
a.    Merencanakan
b.    Pengorganisasian
c.    Penyusuna
d.    Member perintah
e.    Pengawasan
Pengawasan adalah prosedur atau urut – urutan pelaksanaan dalam merealisasi tujuan badan usaha.
Perencanaan berhubungan erat dengan fungsi pengawasan, karena dapat dikatakan rencana itulah sebagai standar alat pengawasan bagi pekerjaan yang sedang dikerjakan.demikian pula fungsipemberian perintah berhubungan erat dengan fungsi pengawasan,karena sesungguhnya perngawasan itu merupakan follow up dari perintah – perintah yang sudah dikeluarkan.
Tujuan utama dari pengawasan adalah mengusahkan agar apa yang direncanakan menjadi kenyataan.pengawasan pada tahap pertama bertujuan agar pelaksanaan pekerjaan sesuai dengan instruksi yang telah dikeluarkan, dan untuk mengetahui kelemahan – kelemahan serata kesulitan – kesulitan yang dihadapi dalam pelaksanaan berdasarkan penemuan – penemuan tersebut dapat diambil tindakan untuk mempebaikinya baik pada wktu itu atau pun waktu yang akan datang.

B.   Prinsip – prinsip pengawasan
Untuk mendapatkan suatu system pengawasan yang efektif,maka perlu dipenuhi beberapa prinsip pengawasan.prinsip poko pertama adalah rencana merupakan standar alat pengukur dari pada yang dilaksanaka oleh bawahan.prinsip poko kedua adalah wewenang dan intruksi – intruksi.selain kedua prinsip tersebut,maka suatu system pengawasan memiliki prinsip lain yaitu :
a.    Dapat mereflektir sifat – sifat dan kebutuhan – kebutuhan dari kegiatan – kegiatan yang harus diawasi.
b.    Dapat dengan segera melaportkan penyimpangan – penyimpangan.
c.    Fleksibel
d.    Dapat mereflektir organisasi
e.    Ekonomis
f.     Dapat dimengerti
g.    Dapat menjamin diadakannya tindakan korektif

C.   Jenis – jenis pengawasan

a.    Waktu pengawasan
b.    Objek pengawasan
c.    Subjek pengawasan
d.    Cara mengumpulkan fakta – fakta guna pengawasan

D.   Cara – cara mengawasi

a.    Penijauan pribadi
b.    Interview atau lisan
c.    Laporan tertulis
d.    Laporan data pengwasan kepada hal – hal yang brsifat istimewa

E.   Cara – cara membuat laporan guna pengawasan

a.    periksalah semua fakta – fakta yang di butuhkan sebelum membuat laporan.
b.    Aturlah keterangan keterangan sebaik mungkin.
c.    Laporan harus singkat tetapi lengkap.
d.    Pergunakan bahasa yang sederhana dan mudah dimengerti.
e.    Cantumkanlah badan – badan yang dapat membantu atasan untuk mendapat gambaran yang lebih jelas.

Minggu, 04 Desember 2011

PENGORGANISASIAN 
ORGANISASI
A. Pengertian organisasi 

Perkataan organisasi, berasl dari istilah yunani “organon”, dan istilah latin “organum” yang dapat berarti : alat ,bagian, anggota, badan. James D. Mooney, mengatakan organisasi adalah bentuk setiap perserikatan manusia untuk mencapai suatu tujuan bersama. Chester I. Barnard member pengeertian organisasi adalah sebagai suatu system dari pada aktivitas kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih.
Ada tiga cirri dari suatu organisasi yaitu :
1.Adanya sekelompok orang – orang
2.Antarhubungan tejadi dalm suatu kerjasama yang harmonis
3.Kerjasama didasarkan atas hak, kewajiban atau tangggung jawab masing – masing orang untuk mencapai tujuan.
B.Organisasi Formal dan Informal 

Organisasi formal ,sebenarnya tidak lain dari pada organisasi statis , yaitu suayu system kerjasama yang dilakukan oleh dua orang atau lebih dan dikoordinir dengan sadar untuk mencapai sesuatu tujuan teertentu. Organisasi informal merupakan kumpulan hubungan antar perseorangan tanpa tujuan bersama yang disadari, meskipaun padada akhirnya hubungan – hubungan yang tak di sadari itu untuk tujuan bersama.

C.Bentuk – bentuk organisasi

Menurut pola hubungan kerja,serta lalu lintas wewenang dan tanggung jawab : maka bentuk – bentuk organisasi itu dapat di bedakan atas :
1.Bentuk organisasi garis
2.Bentuk organisasi fungsional
3.Bentuk organisasi garis dan staf
4.Bentuk organisasi fungsional dan staf

1.Bentuk organisasi garis

Organisasi garis adalah bentuk organisasi yang tertua dan paling sederhana. Penciptanya adalah Henry Fayol dari prancis. Ciri – cirri organisasi garis adalah : organisasi masih kecil ,jumlah karyawan sedikit dan sling kenal serta spesialis krja belum begitu tinggi.
Kebaikan :
1.Kesatuan komando terjamin dengan baik, karena pimpinan berada diatas satu tanggan
2.Proses pengambilan keputusan berjalan dengan cepat karena jumlah orang yang diajak berkonsultasi masih sedikit atau tidak ada sama sekali.
3.Rasa solidaritas di antara karyawan umumnya tinggi karena saling mengenal.

Keburukan :
1.Seluruh organisasi terlalu bergantung pada satu orang sehingga kalau seseorang itu tidak mampu, seluruh organisasi akan terancam kehancuran.
2.Adnya kecenderungan pemimpin bertindak secara otokratis.
3.Kesempatan karyawan untuk berkembang terbatas.

2.Bentuk organisasi fungsional 

Organisasi fungsional, bermula diciptakan oleh F.W Taylor ,dimna segeliontir pimpinan tifak mempunyai bawahan yang jelas.
Kebaikan :
1.Pembidangan tugas – tugas jelas.
2.Spesialis karyawan dapay dikembangkan dan digunakan semaksimal mungkin.
3.Digunakan tenaga – tenaga ahli dalam berbagai bidang, sesuai dengan fungsi – fungsinya.
Kebrukan :
1.Karena adanya spesialis ,sukar mengadakan tour of duty.
2.Para karyawan telah mementingkan bidangnya,sehingga sukar dilaksanakan koordinasi.

3.Bentuk organisasi garis dan staf 

Pada umunya di anut oleh organisasi besar,daerah kerjanya luas dan mempunyai bidang – bidang tugas yang beraneka ragam serta rumit , serta jumlah karyawanya banyak. Penciptanya Harrrington Emerson.

Kebaikan :
1.Dapat digunakan oleh setiap organisasi besar.
2.Pengambilan keputusan yang sehat lebih mudah dpat diambil 3.Perwujudan “the right man in the right place” lebih mudah dilaksanakan
Keburukan :
1.Karena karyawan tidak saling mengenal, solidaritas sukar diharapkan
2.Karena rumit dan kompleksnya susunan organisasi koordinasi kadang –kadang sukar di terapkan.

3.Bentuk organisasi staf dan fungsional

Bentuk organisasi staf dan fungsional , merupakan kombinasi dari bentuk organisasi fungsional dan bentuk organisasi garis dan staf. Kebaikan dan keburukan dari bentuk organisasi ini,adalah kebaikan dan keburukan dari organisasi yang dikombinasikan.

D.Prinsip – prinsip organisasi 

1.Perumusan tujuan dengan jelas
2.Pembagian kerja
3.Delegasi kekuasan(delegation of authority)
4.Rentangan kekusaan
5.Tingkat –tingkat pengawasan
6.Kesatuan perintah dan tanggung jawab (unity of command and responsibility)
7.Koordinasi